Virtual Address
Search Engine Google, Bing, Yahoo, Baidu, Yandex and Duckduckgo

Pada pertemuan kali ini santuynesia. ingin berbagi informasi tentang Lumut Tanduk atau yang disebut juga Anthocerotopsida.
Lumut tanduk (Anthocerotopsida) merupakan anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan termasuk tumbuhan berspora yang termasuk dalam super devisi lumut (Bryophyta).
Lumut tanduk tegolong tumbuhan yang memilki ukuran yang kecil dan pendek, serta tidak mempunyi bunga.
Lumut tanduk (Anthocerotopsida) termasuk tanaman yang bisa hidup di air ataupun darat (nonvaskuler). Dimana tanaman ini dapat dijumpai disungai, tepi danau, maupun selokan.
Anthocerotopsida memiliki tulas yang sederhana dan hanya punya satu kloroplas pada tiap selnya. Sedangkan dibagian bawah talusnya terdapat stomata dengan dua sel penutup.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari lumut tanduk (Anthocerotopsida) :
Sementara itu, cara reproduksi lumut tanduk (Anthocerotopsida) dapat berlangsung secara seksual dan aseksual. Berikut ini penjelasan mengenai reproduksi seksual dan aseksual dari lumut tanduk :
Reproduksi secara seksual yaitu terjadi dengan membentuk anteridium dan arkhegonium. Dimana anteridium dan arkhegonium ini terkumpul dalam suatu lekukan sisi atas talas.
Pertama zigot membelah menjadi dua sel dengan satu dinding pisah melinatang. Sel yang berada diatas terus membelah yang merupakan sporogonium dan diikuti sel bawah yang membelah terus-menerus membentuk kaki sporogonium.
Dimana sporogonium kaki ini memiliki fungsi sebagai alat penghisap.
Reproduksi lumut tanduk secara aseksual dapat terjadi menjadi beberapa cara, antara lain :
a.Fragmentasi adalah pemisahan lobus dari bagian utama talus. Dimana sel-sel bagian berasal dari talus yang sudah tua dan mati serta hancur. Jika proses ini terjadi pada talus yang bercabang, maka hal tersebut akan menyebabkan lobus dari talus saling berpisah. Kemudian dari masing-masing lobus tersebut akan bisa tumbuh kembali menjadi individu yang baru.
b. Gemma (pembentukan kuncup). Para ahli terkait lumut pernah menginformasikan mengenai hal ini. Dimana terdapat beberapa spesies Anthoceros yang mampu menghasilkan gema yang melekat pada tangaki pendek, permukaan atas dan tepi talus. Contohnya seperti A. glandulosus dan A. formosae.
c. Tuber (pembentukan umbi).Terdapa banyak jenis lumut tanduk yang memiliki bentuk umbi kecil. Umbi kecil ini memiliki keahlian untuk menjadi gametofit baru.
d. Penebalan ujung tepi atau ujung talus. Hal ini merupakan suatu cara untuk mempertahankan diri dari kondisi kekeringan.
e. Terakhir adalah peristiwa apospori.
Demikian artikel tentang, Pengertian, Ciri-ciri, dan Cara Reproduksi Lumut Tanduk (Anthocerotopsida). Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.