Virtual Address

Search Engine Google, Bing, Yahoo, Baidu, Yandex and Duckduckgo

Mengenal Hoaks

Santuynesia – Hoaks menjadi isu yang cukup banyak dibicarakan orang saat ini dunia cyber. Penyebaran hoaks melalui internet cukup masif dan cepat, bahkan dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa hoaks menyebar lebih cepat dari berita yang benar.

Pengertian HOAKS

Sebenarnya apa yang disebut dengan hoax?  berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai berita bohong. sementara Merriam-Webster mengidentifikasi sebagai tindakan yang melakukan sesuatu yang salah atau tidak masuk akal dan dapat dipercaya atau diterima sebagai sesuatu yang benar.

Atau dapat disimpulkan bahwa Hoaks adalah suatu berita atau informasi yang tidak benar yang dibuat seolah-olah benar sehingga dapat dipercaya oleh orang lain. kata Ahok sendiri diduga pertama kali mulai populer digunakan pada pertengahan hingga akhir abad ke-18, berasal dari frasa fokus-fokus yang merupakan istilah dalam dunia sulap menyulap.

Pada pada tahun masyarakat telematika Indonesia melakukan survei terkait hoax di Indonesia. dari hasil survei tersebut dapat dilihat bahwa saluran penyebaran hoax paling besar berasal dari media sosial seperti aplikasi chatting, yang jauh lebih tinggi dibandingkan media.

Penyebaran lainnya seperti radio, media cetak dan televisi. Hal ini memperlihatkan bahwa peran internet dalam penyebaran hoax ini sangatlah besar.

Baca Juga  Apa Itu Waxing? Serta Keuntungan Menggunakan Waxing

Survei juga menunjukkan bahwa intensitas tertinggi mengambil hoaks dari responden setiap hari. Hal ini merupakan sesuatu yang cukup mengkhawatirkan karena dapat dikatakan bahwa hoax  di Indonesia tersebar cukup masif. 

Informasi yang bersifat harus dapat muncul dalam  beragam bentuk seperti tulisan gambar atau video. berdasarkan survei mastel (2017) yang paling sering diterima masyarakat Indonesia adalah bentuk tulisan.

Sementara itu, atas dasar tema tersebut ternyata hoaks seputar isu sosial politik paling banyak diakui oleh masyarakat, maupun terkait SARA dan kesehatan.

Jenis-Jenis HOAKS

Claire Wardle dari Frist Draft, sebuah proyek di bidang literasi media mengelompokkan berita bohong dalam 7 kategori berikut

1. Satire atau Parodi

Informasi yang dibuat untuk mengekspresikan sindiran terhadap seseorang atau sebuah negara biasanya disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme atau parodi. Sindiran biasanya tercipta tanpa niat menipu orang yang melihatnya, karena hanya sindiran. Tetapi mereka yang tidak memahami gaya bahasa ini dapat ditipu dan dilihat informasi yang dia lihat sebagai kebenaran, terutama ketika yang menyampaikannya tidak secara jelas menunjukkan bahwa informasi tersebut Satire atau parodi.

2. Konten yang Menyesatkan

Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu. Biasanya, informasi ditampilkan dengan menghapus konteks untuk mendorong persepsi publik sesuai dengan keinginan penulis.

Baca Juga  Perbedaan Bahan Kaos Jenis Cotton Combed 20s, 24s, 30s dan 40s untuk Pembuatan Kaos

3. Konten Tiruan

Informasi yang dibuat mirip dengan aslinya dengan tujuan untuk mengelabui publik seperti situs web yang diperlukan agar pengunjung tertipu dan menganggap situs tersebut adalah situs aslinya.

4. Konten Palsu

Konten baru yang 100% salah, dirancang khusus dan dibuat untuk menipu pembacanya. Membuat konten palsu ini bisa menjadi latar belakang berbagai keperluan, baik itu keuntungan finansial, propaganda, maupun kepentingan politik, sehingga hal ini berpotensi menyesatkan dan merugikan masyarakat.

5. Koneksi yang Salah

Saat judul, gambar, atau keterangan tidak mendukung konten yang sebenarnya. Salah satu contohnya adalah metode clickbait, membuat judul yang yang yang provokatif, menarik dan sensasional padahal kontennya sendiri tidak seheboh judulnya

6. Konten yang Salah

Ketikan konten yang asli disampaikan dalam konteks yang salah, di mana sebuah informasi tulisan gambar atau video yang benar ditempatkan dalam konteks yang tidak sesuai aslinya.

7. Konten yang di Manipulasi

Informasi yang asli dimanipulasi dengan tujuan menipu. Ini mungkin hanya joker/iseng, tetapi juga dapat berusaha untuk memprovokasi, menyebarkan propaganda atau untuk tujuan politik.

Baca Juga  Apa Itu Disclaimer?

Menjadi Warganet Cerdas

Bagaimana agar hoax dapat ditekan tingkat penyebarannya?  pada prinsipnya kita harus dapat menjadi warga net yang cerdas,  yang dapat berpikir kritis ketika menerima sebuah informasi dan tidak tergesa-gesa menyebarkannya

Jika kita menerima informasi, maka informasi harus disaring terlebih dahulu, pertama, untuk mengetahui apakah informasi itu benar atau tidak, jika tidak, maka kita dapat mengatakan bahwa informasi tersebut adalah hoax.

Jika benar pun jangan langsung disebarkan tetapi ditelaah apakah informasi tersebut memberikan manfaat jika disebarkan. Jika itu berguna, juga harus dipertimbangkan apakah informasi itu harus disebarluaskan. Dan jika dia percaya itu harus disebarkan untuk memikirkan kembali apakah itu harus disebarkan sekarang atau tidak ada kepentingan mendesak.

Untuk mengetahui apakah informasi tersebut itu hoax atau bukan, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan seperti mencari di situs pencarian fakta mencarinya di Google menggunakan aplikasi hoax buster tools  dan lain sebagainya.


Referensi:

  • Fake news travels muc further and faster than real news on social media, study finds: https://www.independent.co.uk/news/science/fake-news-twitter-spreads-further-faster-real-stories-retweets-political-a8247491.html
  • Infografis Hasil Survey MASTEL Tentang Wabah HOAX Nasional http://mastel.id/infografis-hasil-survey-mastel-tentang-wabah-hoax-nasional/
  • Fake News. It’s Complicated https://fristdraftnews.org/fake-news-complicated/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *