Virtual Address

Search Engine Google, Bing, Yahoo, Baidu, Yandex and Duckduckgo

6 Sosok Kartini Masa Kini, Siapa Saja Mereka?

Adakah tokoh wanita Indonesia yang pantas disebut sebagai sosok Kartini masa kini? Jawabannya tentu saja ada. Siapa saja mereka?

Sebelum membahas sosok Kartini masa kini, kita harus mengenal dan mengetahui jasa-jasa Kartini di masa hidupnya. Raden Ajeng (RA) Kartini merupakan pejuang emansipasi wanita yang pernah dimiliki Indonesia.

Kartini, pada tahun 1912, berhasil mendirikan sekolah wanita pertama di Indonesia. Sekolah wanita ini mulanya ditujukan untuk anak-anak dari golongan priayi, mengingat Kartini sendiri berstatus sebagai ningrat. Sehingga seluruh civitas akademika, mulai dari guru hingga staf pengurus, diduduki oleh wanita-wanita Belanda yang didatangkan langsung dari negara induk.

Waktu demi waktu, sekolah wanita Kartini menyebar ke beberapa daerah. Tidak hanya menampung golongan biru, sekolah wanita Kartini juga membolehkan anak-anak dari golongan menengah pribumi. Adalah Sekolah Kartini yang didirakan di Jakarta, di bawah Vereeniging Bataviasche Kartinischool yang pertama kali menerapkan kebijakan itu.

Perlu Anda ketahui, ide mendirikan sekolah wanita di Indonesia kala itu termasuk itu yang sangat berani, aneh, ganjil dan radikal. Sebab, wanita di masa kolonial benar-benar tidak dianggap, diremehkan dan bahkan direndahkan. Adalah sesuatu yang wajar pada zaman dahulu wanita tidak sama sekali merasakan bangku sekolah.

Namun, Kartini tidak gampang menyerah. Ia mengajak anak-anak perempuan di daerahnya (Jepara) melalui surat yang ditujukan kepada orang tuanya untuk menjadi murid di sekolah wanita yang didirikannya.

Sejatinya, sikap emansipasi wanita Kartini sudah menancap di dalam dirinya sejak ia berusia 12 tahun. Saat itu, Kartini ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya (setara SMP) karena ingin mendapatkan hal yang sama dengan pria dalam hal pendidikan. Namun, harapan itu sirna karena tradisi Jawa (saat itu).

Dalam tradisi Jawa, perempuan yang berusia 12 tahun harus tinggal di rumah dan tidak boleh keluar hingga menikah. Meski hidupnya terkekang, Kartini terus menyuarakan pembelaannya terhadap kaum wanita melalui tulisan. Bahkan, sejarawan Yayasan Nabil, Didi Kwartanada menyebut bahwa Kartini merupakan jurnalis pertama dan antropolog pertama di Indonesia.

Atas kegigihannya dalam memperjuangkan emansipasi wanita Indonesia, Kartini dinobatkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Indonesia Nasional oleh Presiden Soekarno pada 2 Mei 1964. Lebih lanjut, tanggal lahir Kartini, 21 April, juga diperingati sebagai Hari Kartini hingga saat ini.

Kartini meninggal pada 17 September 1904 di usia yang masih belia, yakni 25 tahun. Ia dimakamkan di Desa Bulu, Kabupaten Rembang.

Meski Kartini telah lama meninggalkan kita, semangat perjuangannya dalam membela kaum wanita Indonesia hingga detik ini masih terasa. Tidak sedikit tokoh-tokoh wanita kita yang cerdas, gigih, berani, optimis, ambisius, pantang menyerah dan tentunya cinta Tanah Air sebagaimana Kartini, yang membuktikan bahwa wanita juga tidak kalah dengan pria. Siapa saja tokoh-tokoh wanita yang dimaksud?

Sosok Kartini atau Tokoh Wanita Masa Kini 2021

Berikut enam tokoh wanita yang pantas menyandang ‘gelar’ Kartini masa kini.

Baca Juga  Teori Belajar Sibernetik: Pengertian, Prinsip, Kelebihan & Kekurangan

1. Susi Pudjiastuti

Siapa yang tidak mengenal Susi Pudjiastuti? Wanita ini terkenal dengan gaya eksentriknya saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019. Tidak hanya itu, Susi juga dikenal sebagai menteri yang tegas dan berani dalam mengambil keputusan. Dia tidak ragu sedikit pun dalam mengambil kebijakan-kebijakan tidak biasa untuk melindungi kekayaan laut Indonesia. Bahkan salah seorang komikus senior asal Jepang menyebut Susi sebagai menteri paling keren se-Asia. Rasanya Susi juga pantas mendapatkan gelar ‘Kartini masa kini’.

Sebagaimana yang kita ketahui, salah satu kebijakan Susi yang paling terkenal adalah peledakan kapal-kapal ilegal yang mencuri ikan di laut Indonesia. ‘Tenggelamkan’ demikian satu kata yang paling diingat publik saat mendengar nama Susi Pudjiastuti.

Susi merupakan menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2014-2019 dengan pendidikan paling rendah di antara menteri-menteri lainnya. Susi dikeluarkan dari sekolah karena aktif menyuarakan gerakan golongan putih (golput) saat kelas 2 SMA. Artinya, Susi hanya lulusan SMP.

Usai keluar dari SMA, susi ‘nyemplung’ ke dunia bisnis dengan modal Rp 750 ribu hasil dari penjualan perhiasannya. Susi menggeluti bisnis ikan di tempat tinggalnya yang mana saat ini terus menunjukkan progres. Susi kini juga memiliki Maskapai Penerbangan SUSI AIR yang ia namai PT. ASI Pusjiastuti Aviation.

2. Sri Mulyani

Masih berkutat di dalam kementerian, sosok Kartini masa kini berikutnya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sudah ‘tiga periode’ ini Sri Mulyani menjabat sebagai menteri yang mengurusi keuangan negara.

Periode pertama, pada 2005, ia berstatus sebagai Menteri Keuangan pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Periode kedua, pada 2014, Sri Mulyani diangkat oleh Presiden Jokowi (lagi-lagi) sebagai Menteri Keuangan. Periode ketiga, nampaknya Jokowi masih membutuhkan jasa ‘Kartini masa kini’ ini, sebab di pemerintahannya kedua, pada 2020, Sri Mulyani masih dipilih menjadi Menteri Keuangan.

Tidak heran jika perempuan itu selama tiga periode menduduki jabatan Menteri Keuangan. Sebab, pada 2008, Sri Mulyani mampu membawa perekonomian Indonesia tetap stabil meski dunia sedang mengalami krisis ekonomi berat. Alhasil, ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik se-Asia versi majalah Emerging Markets pada 2008.

Baca Juga  Macam-macam Ayat Jurnal Penyesuaian

Selain menjadi menteri, Sri Mulyani juga pernah menjadi petinggi di Bank Dunia (World Bank), yakni sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia (Managing Director of World Bank). Prestasi ini menjadikan Sri Mulyani sebagai wanita pertama Indonesia dan dunia yang pernah menduduki jabatan penting di World Bank. Jasa-jasa Sri Mulyani pun akhirnya diakui oleh dunia dengan menobatkan sosok ‘Kartini masa kini’ ini sebagai wanita paling berpengaruh di dunia ke-38 pada 2018 versi majalah Forbes.

3. Angkie Yudistia

Beberapa waktu lalu, publik dihebohkan dengan keputusan Presiden Jokowi yang mengangkat Angkie Yudistia sebagai Staf Presiden. Bagaimana tidak heboh, Angkie merupakan penyandang disabilitas yang divonis tidak bisa mendengar (tunarungu) saat berusia 10 tahun.

Namun, Angkie bukanlah sosok wanita biasa yang mudah menyerah. Berkat usaha, semangat, optimisme dan kegigihannya, Angkie mendirikan perusahaan yang bergerak untuk para penyandang disabilitas yang tertarik menjadi pengusaha. Perusahaan itu ia beri nama Thisable Enterprise.

Dari sini, Angkie membuktikan bahwa kekurangan yang dimilikinya bukanlah penghambat kesuksesan. Perempuan yang harus menggunakan alat pendengaran ke mana-mana itu berhasil menjadi figur menginspirasi khususnya bagi sesama penyandang disabilitas.

4. Merry Riana

Sosok ‘Kartini masa kini’ berikutnya berasal dari kalangan pengusaha sekaligus motivator, yakni Merry Riana. Mengapa Merry Riana pantas menyandang gelar ‘Kartini masa kini’?

Merry Riana adalah sosok pekerja keras, tahan banting, tidak mudah patah semangat, berani dan tegas. Kelima karakter itu telah dibuktikannya sejak ia tinggal di Singapura seorang diri (tanpa keluarga). Ya, ayahnya memang sengaja mengirim Merry Riana ke Singapura untuk menghindari kerusuhan 1998.

Di Singapura, Merry Riana melanjutkan pendidikan tingginya di salah satu univertis. Namun, ia tidak punya cukup uang untuk membayar biaya kuliah sehingga ia memutuskan utang pada kampus. Merry kemudian memutuskan kuliah sambil bekerja untuk mendapatkan uang agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan membayar utang pada kampus. Bahkan perempuan itu menjalani lebih dari 2 pekerjaan sekaligus selama menjalani ‘masa keterpurukan’. Ia pun berhasil melewati masa keterpurukan itu.

Berkat usaha dan semangatnya, Merry Riana pada akhirnya menjadi pengusaha sukses. Perempuan kelahiran Jakarta, 29 Mei 1980 itu pun menjadi motivator sekaligus penulis terkenal di Indonesia. Salah satu prestasi Merry Riana adalah ia mendapatkan predikat miliarder muda Indonesia pada usianya yang ke-26 lalu.

5. Anne Avantie

Sama seperti Susi Pudjiastuti, Anne Avantie hanyalah sosok wanita lulusan SMP. Anne Avantie lahir di tengah keluarga yang serba kekurangan dan memiliki banyak anak. Anne Avantie sendiri merupakan anak ke-22 dari 24 bersaudara.

Baca Juga  Manfaat Air Putih, Tidak Hanya Mengatasi Dehidrasi!

Karena himpitan ekonomi, Anne tidak melanjutkan pendidikannya dan terjun ke dunia fashion. Perempuan itu mengawali kariernya sebagai tukang jahit, hingga secara otodidak berhasil merancang kebaya. Anne Avantie kemudian beralih profesi sebagai desainer busana.

Kini kebaya rancangannnya menjadi kebaya termahal di Indonesia hingga detik ini. Selain itu, karya-karya Anne Avantie juga telah mendunia.

Kesuksesan Anne Avantie bukan untuk dirinya sendiri. Ia bahkan kerap membantu orang-orang yang kurang beruntung melalui kerja sama dengan beberapa pihak. Kegiatan sosial yang paling terkini dari Anne Avantie adalah membantu tenaga medis dalam memerangi pandemi virus corona.

Anne Avantie memint karyawan-karyawannya untuk setop sementara memproduksi kebaya. Mereka diminta untuk membuat alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis.

Desainer terkenal ini memang layak dinobatkan sebagai ‘Kartini masa kini’. Selain memiliki karakter pantang menyerah, optimis, mandiri, ulet dan gigih dalam mencapai kesuksesan, Annie Avantie juga berjiwa sosial yang tinggi. Anne Avantie menunjukkan bahwa wanita yang (sekalipun) berpendidikan rendah, namun memiliki keterampilan (skill) yang luar biasa, maka dia akan mencapai kesuksesan.

6. Tri Rismaharini

Sosok ‘Kartini masa kini’ selanjutnya adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Siapa yang tidak mengenal perempuan ini? Meski menjadi pemimpin Surabaya, namun nama dia dikenal seantero Indonesia.

Risma terkenal sebagai pemimpin yang tegas, transparan, kerja keras, rendah hati dan merakyat. Ya, Risma memang kerap terjun langsung ke lapangan untuk melakukan peninjauan.

Surabaya di tangan beliau mengalami perubahan yang sangat mencolok, terutama pada tata lingkungan yang bersih dan rapi. Risma pun mendapatkan banyak penghargaan atas gaya kepemimpinannya tersebut. Ia menyabet posisi ketiga sebagai wali kota terbaik se-dunia versi The City Mayor Foundation pada 2014 lalu. Risma juga mendapatkan perhargaan tertinggi Adipura selama empat taun berturut-turut, yakni pada 2011-2014.

Dari sini, Risma membuktikan bahwa perempuan juga dapat menjadi pemimpin suatu daerah layaknya laki-laki. Boleh dikata, negara kita memberikan kesempatan bagi perempuan untuk menjadi pemimpin merupakan ‘produk’ dari emansipasi yang diperjuangkan Kartini di masa hidupnya.

Demikian enam tokoh wanita yang layak mendapatkan gelar Kartini masa kini. Namun, semua perempuan Indonesia juga pantas menyandang gelar Kartini masa kini asalkan memiliki karakter berani, cerdas, ulet, pantang menyerah, kerja keras, optimis, mandiri, gigih dan berani, berjiwa sosial yang tinggi dan cinta Tanah Air. Apapun profesi Anda, tunjukkan kontribusi positif Anda pada dunia dan jadilah wanita yang menginspirasi orang-orang lain di sekeliling kita.